Rabu, 03 September 2014

Ansharul Khilafah di Malang Bantah Terkait ISIS


Ansharul Khilafah di Malang Bantah Terkait ISIS

  • Peristiwa
  • 2
  • 05 Agu 2014 18:56
Koordinator Ansharul Khilafah di Malang, Jawa Timur, M Romli, dimintai klarifikasi di kantor Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. (Zainul Arifin/Liputan6.com)
Liputan6.com, Malang - Koordinator Ansharul Khilafah di Malang, Jawa Timur, M Romli, dimintai klarifikasi di Kantor Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Sebab, kegiatan Ansharul Khilafah pada 20 Juli 2014 silam disinyalir berafiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Klarifikasi di kantor Kecamatan Dau melibatkan Camat Dau, Kapolsek Dau, aparat TNI, serta tokoh Thariqoh, Ustaz Abdurrahman Yusuf. Romli dalam klarifikasinya membantah Ansharul Khilafah terhubung dengan kelompok ISIS.
"Saya tegaskan, Ansharul Khilafah tidak ada hubungannya dengan ISIS. Di masjid kami juga tidak ada rencana untuk dijadikan markas ISIS," kata Romli di Kantor Kecamatan Dau, Malang, Jawa Timur, Selasa (5/8/2014).
Deklarasi Ansharul Khilafah dilakukan di Masjid Jami’ Sulaiman Al Hunaishil di Dusun Sempu Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Masjid seluas 240 meter persegi itu baru selesai dibangun pada Februari 2014.
Dalam deklarasi tersebut, Romli mengakui adanya baiat, pemutaran film, pembagian majalah Al–Mustaqbal dan bendera warna hitam yang mirip bendera ISIS. Namun Romli membantah semua kegiatan tersebut adalah deklarasi dukungan kepada ISIS.
"Baiat memang ada, tapi hanya sumpah setia pada Allah dan Rasulnya. Bukan baiat pada lainnya. Ada pemutaran film, tapi saya tak bisa menjelaskannya. Tapi film itu mungkin diambil dari YouTube," ungkap Romli.
"Untuk majalah memang ada, tapi saya tidak tahu siapa yang membagikan karena saat itu saya sendirian sebagai panitia. Bendera juga bukan bendera ISIS tapi bendera Rasulullah karena ada tulisan 'Lailahailallah'. Sehingga bukan bendera dari kelompok tertentu," imbuh dia.
Ia mengaku, Ansharul Khilafah baru didirikan pada Ramadan kemarin. Di masjid yang dijadikan tempat deklarasi itu sebenarnya akan didirikan pondok menghafal Alquran.
"Dijadikan pondok menghafal Quran pada Sabtu dan Minggu saja. Tapi karena ada beberapa masalah, aktivitas di masjid dihentikan dulu," pungkas dia.
Rencana deklarasi Ansharul Khilafah pada 20 Juli 2014 silam sempat berpindah–pindah masjid. Awalnya akan dilakukan di Masjid Ibnu Sina namun ditolak oleh takmir masjid tersebut. Rencana deklarasi kemudian digeser ke Masjid Nurul Hidayah. Namun lagi–lagi ditolak oleh takmir masjid.
Deklarasi akhirnya dilakukan di Masjid Jami’ Sulaiman Al Hunaishil yang dibangun dan M Romli sebagai takmirnya.
Sementara itu, Kapolsek Dau, AKP Supari mengatakan, dalam klarifikasi tersebut M Romli membantah terkait dengan ISIS. Kendati demikian, ia meminta aktivitas di masjid yang dijadikan tempat deklarasi Ansharul Khilafah sementara ini dihentikan dulu.
"Kami juga sudah menggeledah rumah Romli dan masjid itu dan tidak menemukan apa–apa. Tapi kami sudah mengimbau aktivitasnya dihentikan dulu," tandas Supari. (Ans)
Credit: Nadya Isnaeni 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar