Sengketa Pilpres Usai, SBY Dinilai Berhasil Ciptakan Pemilu Damai
- Indonesia Baru
- 1
- 22 Agu 2014 10:58
Ilustrasi Sby (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Liputan6.com, Jakarta - Keriuhan pesta demokrasi 5 tahunan telah usai. Mahkamah Konstitusi (MK) telah menguatkan hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019.
Presiden SBY pun dinilai telah berhasil menciptakan pemilu yang damai. Meskipun, ketidakpuasan peserta pemilu masih mewarnai pesta demokrasi.
"Harus diakui Presiden SBY ikut bertanggung jawab menciptakan pemilu damai, meskipun ada riak kecil," ujar peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Menurutnya, dalam penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Presiden 2014 ini, Presiden SBY juga telah berhasil menggelar pemilu yang prosedural. Walaupun sejumlah penyimpangan masih terjadi.
"SBY berhasil, istilahnya, mengadakan pemilu yang prosedural. SBY belum menghadirkan pemilu dengan penegakan hukum dalam artian yang sebenarnya, karena justru dalam pileg ada 700-an sengketa yang masuk ke MK," jelas wanita yang karib disapa Wiwik itu.
Meski berhasil ciptakan Pemilu yang prosedural, sambung dia, Presiden SBY belum melahirkan pesta demokratis yang substansial. "Karena masih ada praktik pencoblosan yang rentan disimpangkan, seperti dengan noken, pemutakhiran data pemilih dengan DPKTb, dan lainnya," tukas Wiwik.
Sebelumnya, Presiden SBY telah menyatakan pemilu di Indonesia pada 2009 telah berjalan secara damai dan demokratis. "Berkali-kali saya katakan kita telah menunjukkan kematangan politik yang luar biasa. Pemilu 2009 saya bandingkan dengan pemilu sebelumnya dan di banyak negara, pada hakekatnya pemilu berjalan damai dan demokratis," kata SBY pada 25 Juli 2009 silam.
5 Tahun kemudian, Presiden SBY juga menyatakan kepada Senator AS John McCain bahwa pemilihan umum di Indonesia telah berlangsung secara damai dan demokratis serta transisi diharapkan berjalan baik.
"Saya yakin Anda juga mengikuti perkembangan politik seperti pemilu yang berlangsung damai dan demokratis," kata Presiden SBY saat menerima kunjungan Senator McCain di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 12 Agustus 2014.
Menurut SBY, pihaknya bakal menyerahkan tampuk kepresidenan kepada Presiden terpilih periode 2014-2019 dengan baik dan juga demokratis.
Presiden SBY pun dinilai telah berhasil menciptakan pemilu yang damai. Meskipun, ketidakpuasan peserta pemilu masih mewarnai pesta demokrasi.
"Harus diakui Presiden SBY ikut bertanggung jawab menciptakan pemilu damai, meskipun ada riak kecil," ujar peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Menurutnya, dalam penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Presiden 2014 ini, Presiden SBY juga telah berhasil menggelar pemilu yang prosedural. Walaupun sejumlah penyimpangan masih terjadi.
"SBY berhasil, istilahnya, mengadakan pemilu yang prosedural. SBY belum menghadirkan pemilu dengan penegakan hukum dalam artian yang sebenarnya, karena justru dalam pileg ada 700-an sengketa yang masuk ke MK," jelas wanita yang karib disapa Wiwik itu.
Meski berhasil ciptakan Pemilu yang prosedural, sambung dia, Presiden SBY belum melahirkan pesta demokratis yang substansial. "Karena masih ada praktik pencoblosan yang rentan disimpangkan, seperti dengan noken, pemutakhiran data pemilih dengan DPKTb, dan lainnya," tukas Wiwik.
Sebelumnya, Presiden SBY telah menyatakan pemilu di Indonesia pada 2009 telah berjalan secara damai dan demokratis. "Berkali-kali saya katakan kita telah menunjukkan kematangan politik yang luar biasa. Pemilu 2009 saya bandingkan dengan pemilu sebelumnya dan di banyak negara, pada hakekatnya pemilu berjalan damai dan demokratis," kata SBY pada 25 Juli 2009 silam.
5 Tahun kemudian, Presiden SBY juga menyatakan kepada Senator AS John McCain bahwa pemilihan umum di Indonesia telah berlangsung secara damai dan demokratis serta transisi diharapkan berjalan baik.
"Saya yakin Anda juga mengikuti perkembangan politik seperti pemilu yang berlangsung damai dan demokratis," kata Presiden SBY saat menerima kunjungan Senator McCain di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 12 Agustus 2014.
Menurut SBY, pihaknya bakal menyerahkan tampuk kepresidenan kepada Presiden terpilih periode 2014-2019 dengan baik dan juga demokratis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar