Abuya Muhtadi, Ulama Ahlussunnah Asal Banten Haramkan HTI
Wednesday, 4 September 2013 15:43 Headlines, Indonesian, Kelompok, News |
Muslimedianews, Jakarta ~ Salah satu ulama ahlussunnah wal
jama'ah asal Banten yang juga Rois 'Am Majelis Muzakaroh Muhtadi Cidahu
Banten (M3CB) KH. Abuya Muhtadi Dimyathi al-Bantani menyatakan
cita-cita Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk menghilangkan Pancasila
sebagai dasar negara merupakan salah satu bentuk pemberontakan.
Pengasuh Pondok Pesantren Cidahu Cadasari Pandeglang Banten ini
memberikan pernyataan secara tertulis dalam surat pernyataan tertanggal
21 Agustus 2013. Surat pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh
beberapa murid Abuya Muhtadi ke kantor redaksi NU Online Jakarta pada
Selasa (3/9/2013) kemarin. Sebelumnya surat pernyataan itu juga sudah
dikirimkan ke PBNU.
Dalam surat yang ditanda tangani sendiri oleh Abuya Muhtadi itu, beliau
menyatakan HTI adalah ormas Islam dari luar negeri yang datang ke
Indonesia dan ingin menghilangkan Pancasila sebagai dasar negara.
Perbuatan tersebut adalah salah satu macam dari pemberontakan, padahal
memberontak negara itu dosa besar, maka dari itu HTI harom hukumnya
dalam berbagai keadaan. Demikianlah bunyi dalam surat pernyataan Abuya
Muhtadi.
Abuya Muhtadi adalah seorang ulama ahlussunnah kharismatik di Pandeglang dan mempunyai banyak murid di wilayah Banten. Ayahanda beliau KH. Abuya Muhammad Dimyati adalah pendiri Ponpes Cidahu yang dirintis tahun 1965. Sejak 2003 sampai sekarang Abuya Muhtadi menggantikan ayahnya memimpin Ponpes Cidahu.
Abuya Muhtadi adalah seorang ulama ahlussunnah kharismatik di Pandeglang dan mempunyai banyak murid di wilayah Banten. Ayahanda beliau KH. Abuya Muhammad Dimyati adalah pendiri Ponpes Cidahu yang dirintis tahun 1965. Sejak 2003 sampai sekarang Abuya Muhtadi menggantikan ayahnya memimpin Ponpes Cidahu.
Dari pesantren ini melahirkan banyak ulama ahlussunnah seperti Al Habib
Hasan bin Ja'far Assegaf pemimpin Majelis Nurul Musthofa Jakarta.
Pada 22 Agustus 2013 lalu dalam Halal Bihalal Majlis Pesantren Salafiyah
(MPS) Banten di Masjid Agung Ats Sauroh, Kota Serang, Abuya Muhtadi
memperingatkan agar waspada dan menjaga anak-anak, keluarga dan
masyarakat, khususnya di Banten agar tidak ikut-ikutan ormas Islam yang
menentang NKRI dan Pancasila.
Diungkapkan Muhtadi, agama Islam dan ulama besar di Banten mengajarkan
persatuan, kesatuan dan Pancasila sebagai buah perjuangan bersama yang
mesti dijaga. Meski begitu, lanjut Muhtadi, mesti diingat bahwa mereka
juga adalah saudara-saudara sesama umat Islam kita yang tidak boleh
dianggap murtad.
Menurut murid Abuya Muhtadi, beliau gerah dengan gerakan kelompok HTI di
wilayah Banten. Informasi yang dilansir dari NU Online, putra tokoh
besar Abuya Dimyathi ini merasa dirugikan oleh HTI karena namanya sering
dicatut dalam berbagai aktifitas mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar