ISIS Akan Damaikan Arab dan Israel?
- Internasional
- 2
- 30 Jun 2014 14:33
Ancaman dari jaringan ekstremis di seantero Irak dan Suriah merombak tatanan politik di Timur Tengah, demikian disampaikan oleh Presiden Israel, Shimon Peres, dalam suatu wawancara di akhir pekan ini setelah menerima Congressional Gold Medal di Washington. Demikianlah kabar yang dikutip dari Huffington Post, Sabtu 28 Juni 2014.
Menurut Peres, Israel bukan lagi ancaman yang paling menjadi momok bagi kebanyakan orang Arab di Timur Tengah.
“Hingga saat ini, mungkin Israel menjadi persoalan pertama di mata kebanyakan orang Arab. Hari ini, mereka harus jujur bahwa persoalan sebenarnya bagi orang Arab dan bagi kami bukanlah rasa saling tidak percaya, namun sesungguhnya persoalan teror, yang menjadi bahaya bersama bagi mereka dan kami.”
Peres mengatakan bahwa bisa saja proses perdamaian bermula karena adanya musuh bersama.
“Kita memiliki banyak kepentingan bersama yang tidak ada sebelumnya,” ujarnya sembari mengusulkan untuk mendirikan markas fungsional negara-negara Arab dan Israel untuk memerangi musuh bersama karena kaum teroris sedang meruntuhkan dunia Arab.
Mereka itulah yang menjadi bahaya terbesar bagi dunia Arab, sedemkian juga bahayanya bagi kami. Kita harus memerangi mereka supaya menghentikannya.”
Daulah Islam Irak dan as-Sham (ISIS) telah bersumpah untuk mencaplok Tel Aviv dan Yerusalem dan “membebaskan Palestina” sebagai bagian dari kampanyenya.
“Markas-markas ini sifatnya fungsional, bukan teritorial, karena Hamas ataupun teroris lainnya tidak memiliki tempat tertentu, karena mereka tidak menghormati batas-batas negara, tidak menghormati hukum dan mereka selalu bergera,” katanya tanpa mau menyebut ISIS.
“Kita harus memerangi mereka di segala penjuru, mencari mereka di manapun mereka berada, dan melakukan apapun yang kita bisa untuk mencegah mereka membunuhi orang-orang.”
Credit: Alexander Lumbantobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar