Hamas Serukan 'Perisai Manusia' di Gaza
- Internasional
- 3
- 10 Jul 2014 13:30
Foto-foto korban serangan udara Israel bertaburan di dunia maya, disertai seruan-seruan untuk membalas dendam. Selain karena serangan Israel yang membabi-buta, banyaknya korban sipil di Gaza juga ditengarai disebabkan oleh adanya “perisai manusia”.
Dalam suatu wawancara televisi dengan Al-Aqsa TV, 8 Juli 2014, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI), juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, menyerukan agar rakyat Palestina menjadi perisai manusia menghadapi serangan Israel. Berikut ini cuplikan terjemahan bebasnya:
Pembawa acara: "Apakah masih ada orang-orang yang naik ke atap?"
Reporter: "Saksi-saksi mengatakan adanya
sekumpulan besar orang, dan penduduk masih mendatangi rumah keluarga
Kawari sebagai upaya mencegah pesawat-pesawat tempur pendudukan zionis
menyasar rumah itu."
Pembawa acara kemudian mengalihkan pembicaraan kepada Sami Abu Zuhri (SAZ).
Pembawa acara: "Apa komentar Anda tentang
ini? Rakyat kembali ke cara-cara perisai manusia, yang terbukti
berhasil di masa syuhada Nizar Riyan..."
SAZ: "Hal ini mengokohkan sifat kaum
pejuang jihad yang mulia, yang mempertahankan hak-hak dan rumah-rumah
mereka bertelanjang dada dan dengan darah mereka.”
SAZ: “Kebijakan penduduk menghadapi
pesawat-pesawat tempur Israel dengan bertelanjang dada untuk melindungi
rumah-rumah mereka terbukti tepatguna melawan pendudukan. Lebih jauh
lagi, kebijakan ini mencerminkan sifat bangsa kita yang berani dan penuh
tekad.”
SAZ: “Kami, Hamas, menyerukan kepada rakyat kami untuk menjalankan kebijakan ini untuk melindungi rumah-rumah Palestina.”
"Syuhada Nizar Riyan" yang disebutkan dalam wawancara itu adalah
seorang pemimpin Hamas yang terbunuh di rumahnya dalam serangan udara
Israel di masa Operation Cast Lead (2009). Ia tewas bersama dengan empat
istri dan sebelas anaknya.Sebelum menyerang rumah Nizar Riyan, yang saat itu dipergunakan menjadi gudang senjata, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) telah memperingatkan pihak keluarganya akan datangnya serangan dan meminta mereka meninggalkan tempat itu, namun, menurut pengakuan salah seorang lelaki menantunya, mereka dilarang oleh Nizar Riyan untuk meninggalkan rumah tersebut. (Ein)
Credit: Alexander Lumbantobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar