Gaza Membara Lagi
Rajut
- Peristiwa
- 0
- 12 Jul 2014 00:15
Beberapa warga Palestina berhamburan
keluar rumah akibat serangan udara Israel di Gaza, (10/8/2014). Sambil
menggendong anak, salah satu warga berlarian menghindari bangunan yang
terbakar. (REUTERS/Ahmed Zakot)
"Dari pemeriksaan oleh dokter Saber al-Alou yang merupakan Direktur Forensik Palestina, ia mengalami luka bakar," ujar al-A'wewy, seperti dimuat BBC, Sabtu (5/7/2014).
Kepada jaksa, dokter al-Alou mengatakan menemukan debu bekas pembakaran di saluran pernapasan Khdai. Temuan ini bisa menjadi bukti Khdai dibakar hidup-hidup. "Korban mengalami luka bakar 90 persen, juga cedera parah pada kepalanya," jelas jaksa.
Micky Rosenfelf, fotografer Reuters yang menjadi saksi mata menuturkan, saat berada di luar supermarket, Khdai ditarik oleh seseorang tak dikenal ke dalam mobil pada Selasa 1 Juli 2014. Keesokan harinya, ia ditemukan tewas di tengah hutan Yerusalem.
Kematian Khdai diduga sebagai aksi balas dendam Israel setelah 3 remaja mereka: Naftali Frenkel, Gilad Shaar, dan Eyal Yifrach tewas setelah diculik oleh pelaku yang diduga orang Palestina.
Kematian Khdai kontan membuat ketegangan di Jalur Gaza, Palestina, memuncak. Baik Pemerintah Palestina maupun kelompok militan Hamas mengecam keras kekejian Israel itu.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berjanji akan memberikan hukuman terberat kepada para pembunuh jika [Israel] benar-benar menginginkan perdamaian.
Sedangkan Hamas mengatakan, "kami mengirim pesan pada entitas Zionis dan para pemimpinnya yang bertanggung jawab langsung atas pembunuhan tersebut, bahwa rakyat kami tak akan membiarkan kejahatan ini berlalu, pun dengan semua pembunuhan dan perusakan yang dilakukan oleh para pemukim (dari Israel)."
"Kalian akan menanggung akibat dari kejahatan-kejahatan itu," kecam Hamas seperti dikutip Liputan6.com dari Al Arabiya, Kamis (3/7/2014).
Pernyataan ini bukan isapan jempol belaka. Serangan roket yang sudah dilancarkan sejak bulan lalu semakin ditingkatkan oleh Hamas untuk membalas kejadian nahas tersebut. Puncaknya pada 7 hingga 10 Juli 2014. Serangan roket Hamas dibalas dengan gempuran udara oleh Israel.
Negara Zionis itu mengirim pasukan tambahan dan menempatkan tank-tank mereka di perbatasan Jalur Gaza. Sejumlah jet tempur Israel pun membabi buta menyerang berbagai sasaran di Gaza. Hingga Jumat (11/7/2014), kepulan asap terlihat jelas dari bangunan yang baru saja dihantam jet tempur Israel.
Credit: Sunariyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar