Jumat, 05 September 2014

Ukraina: Perwira Rusia Tekan Tombol Rudal ke Arah MH17 Internasional 0 22 Jul 2014 22:43


Ukraina: Perwira Rusia Tekan Tombol Rudal ke Arah MH17

  •  Internasional
  •  
  •  0
  •  
  •  22 Jul 2014 22:43
Ilustrasi MH17 terbakar (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Liputan6.com, Kiev - Ketika jasad-jasad korban kecelakaan maut Malaysia Airlines Penerbangan MH17 mencapai Kharkiv, kota di bawah kendali Pemerintah Ukraina, pihak kembali Kiev kembali melancarkan tudingan pada Rusia. Menyebut perwira Moskos lah yang menembak jatuh pesawat yang mengangkut 298 orang itu. 

Vitaly Nayda, direktur keamanan informasi Ukraina yang menyuarakan tudingan tersebut dalam wawancara dengan CNN. "Pelakunya pasti Rusia," kata dia, seperti dikutip Liputan6.com pada Selasa (22/7/2014).

"Seorang perwira yang terlatih, dilengkapi senjata, dan terdidik...memencet tombol." Intelijen ukraina, kata dia, punya bukti yang mendasari klaim tersebut. 

Bukti itu, kata Nayda, adalah rekaman audio yang didapat pihak intelijen. "Kami merekam percakapan antara perwira Rusia dan seseorang di kantornya di Moskow," kata dia. "Kami tahu pasti, beberapa menit sebelum rudal ditembakkan, ada laporan ke perwira tersebut bahwa pesawat (target) telah datang." 

"Mereka tahu pesawat itu datang dengan kecepatan dan arah yang konstan. Mereka seharusnya tahu, itu bukan pesawat tempur namun 'pesawat sipil berbadan lebar." 

Namun, rekaman tersebut hingga kini belum dirilis ke publik. 

Sebelumnya, Moskow membantah bertanggung jawab terkait penembakan MH17. Petinggi militer Rusia, Letnan Jenderal  Andrei Kartapolov bahkan menuduh Ukraina lah yang menembak pesawat tersebut dari salah satu jet militer-- tudingan itu dibantah Presiden Ukraina Petro Poroshenko, yang mengatakan saat kejadian semua pesawat tempur negaranya masih ada di darat.

'Tersangka' ketiga, pemberontak Ukraina pro-Rusia juga membantah bertanggung jawab. "Ini adalah bagian dari perang informasi," kata pemimpin pemberontak Alexander Borodai. "Kami tidak memiliki kemampuan teknis untuk menghancurkan pesawat itu. Namun, Ukraina tidak tertarik pada kebenaran." 

Secara terpisah, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya akan menggunakan pengaruhnya pada pemberontak Ukraina demi investigasi menyeluruh. 

Namun, pihak AS tak percaya kata-kata Putin. "Tak ada perkataan putin yang bisa dipercaya," kata senator Partai Republik dari Arizona, John McCain. "Ada 'terlalu banyak bukti' keterlibatan Rusia dalam tragedi ini."

Rusia Bantah Terlibat Jatuhnya MH17


Rusia Bantah Terlibat Jatuhnya MH17

  •  Internasional
  •  
  •  0
  •  
  •  23 Jul 2014 12:13
Ilustrasi MH17 terbakar (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Liputan6.com, Kiev - Tertembaknya pesawat penerbangan sipil oleh senjata militer merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Tidak heran jika pihak-pihak yang dicurigai sebagai pelakunya akan saling tuduh satu sama lain, apalagi jika kejadian itu terjadi di tengah-tengah konflik yang serba saru.
Sejumlah pejabat Amerika Serikat menjelaskan kepada Associated Press bahwa intelijen yang ada pada mereka menengarai ditembaknya pesawat Malaysia Airlines oleh milisi anti-Kiev, namun tidak ditemukan adanya kaitan dengan Rusia.
Pihak yang berwenang yakin pesawat penumpang itu disergap menggunakan rudal darat-ke-udara SA-11 yang ditembakkan oleh anggota-anggota milisi Ukrainia.
Sebgaimana yang dilansir Liputan6.com dari Russia Today, Seorang pejabat mengatakan bahwa penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa pesawat itu ditembak karena salah sangka. Ini merupakan penjelasan yang diperkuat oleh jatuhnya 12 pesawat militer karena ditembak pihak militan sebelum ini di kawasan itu.
Intelijen yang ada menunjukkan bahwa, walaupun pihak AS bersikukuh Rusia "menciptakan kondisi" yang mengarah kepada terjadinya penembakan itu, para pejabat tidak mengetahui adanya kehadiran pesawat Rusia manapun sewaktu terjadinya peluncuran rudal itu, dan belum dapat memastikan bahwa para awak rudal itu dilatih di Rusia.
Hancurnya pesawat terbang itu, dengan 298 penumpang di dalamnya, telah memperparah gesekan antara AS, pusat kekuatan Eropa, dan Rusia sehubungan dengan keadaan yang berkembang di timur Ukraina.
Kotak hitam pesawat itu sudah diserahkan kepada pihak berwenang Malaysia pada Senin malam lalu oleh milisi Ukrainia.
Akses ke ladang tempat reruntuhan, yang terletak di tempat yang sepi di Republik Rakyat Donetsk, telah dibatasi dan ada selentingan adanya perilaku tidak baik oleh milisi di kawasan itu.
Seorang pejabat mengatakan bahwa, sehubungan dengan siapa yang sesungguhnya menembakkan rudal itu, "kami tidak mempunyai nama siapapun, kami tidak tahu pangkatnya dan kami bahkan tidak yakin 100% tentang kebangsaannya."
Pejabat itu mengatakan bahwa "tidak akan ada saatnya Perry Mason di sini," sambil mengacu kepada kemungkinan tiadanya kesimpulan yang pasti.
Sebagai catatan, Liputan6.com mendapatkan sedikit keterangan tentang Perry Mason, yang adalah tokoh fiktif dalam sandiwara tentang seorang pengacara yang menangani kasus-kasus yang tidak terpecahkan.
Para pejabat menyadari bahwa sebagian pemeriksaan mereka mengandalkan tayangan-tayangan media sosial, khususnya video peluncur rudal yang disebut sebagai sistem rudal Buk sedang menyeberang menuju wilayah Rusia, dan kelihatan meluncurkan sebuah rudal. Setelah ditanyai, para pejabat intelijen itu mengakui bahwa mereka belum memastikan asal maupun isi video itu.
Penjelasan hari Selasa lalu itu sepertinya sangat berbeda dari komentar-komentar yang dilontarkan oleh presiden AS, Barack Obama, sehari sebelumnya, yang mengatakan bahwa pesawat Malaysia Airlines telah "ditembak di atas wilayah yang dikendalikan oleh pihak separatis yang didukung Rusia" dan kedua pihak telah dipersenjatai dengan senjata anti-pesawat udara dan dilatih oleh Rusia.
Pada Senin lalu, Wakil Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, ditanyai apakah AS dapat mendukung klaim bahwa "akal sehat" menunjukkan milisi Ukraina itulah yang menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines, berbarengan dengan bukti dari media sosial. Harf memberikan tanggapan bahwa ada "sejumlah informasi" yang dikumpulkan oleh intelijen AS terkait kejadian itu.
"Terkadang kamu tidak bisa melanjutkan hingga ke hal-hal yang spesifik," katanya. "Berdasarkan informasi yang tentunya masuk akal, betul kami mengetahui di mana rudal itu ditembakkan, kami siapa yang memiliki senjata itu."
"Tentunya saya menyalahkan Rusia atas perilaku separatis pro-Rusia pada umumnya, tapi kita perlu mendapatkan semua fakta tentang kejadian ini."
Pihak militer Rusia telah memaparkan informasi bahwa pesawat Su-25 milik Ukrainia sedang menanjak ke arah pesawat Boeing milik Malaysia itu sesaat sebelum malapetaka tersebut.

Senyum, Wajah Gembira...Penumpang MH17 Meregang Nyawa Tanpa Derita Internasional 3 23 Jul 2014 12:33


Senyum, Wajah Gembira...Penumpang MH17 Meregang Nyawa Tanpa Derita

  •  Internasional
  •  
  •  3
  •  
  •  23 Jul 2014 12:33

Liputan6.com, Amsterdam - Pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH17 berakhir tragis, Kamis 17 Juli 2014. Boeing 777 yang menempuh rute Amsterdam-Kuala Lumpur tersebut ditembak jatuh di Ukraina timur, wilayah yang bergolak akibat pemberontakan. 

Kapal terbang itu hancur dan terbakar, isi bagasi berserakan, jasad-jasad 298 orang -- kru dan penumpang-- tersebar. Bagaimanapun kondisinya, menurut ahli forensik Australia, mereka tak sempat merasaan penderitaan di saat-saat terakhirnya. Tanpa rasa sakit. 

Dosen tamu dari University of Canberra, David Royds mengatakan, ledakan awal -- dari objek diduga rudal yang meledak dalam jarak sekitar 20 meter dari pesawat -- bukan yang menewaskan para penumpang. Dekompresi yang berlangsung cepat dan temperatur yang membekukan di ketinggian 33.000 kaki atau sekitar 10 km di atas permukaan Bumi lah yang menyebabkan kematian mendadak. 

"Terbang di atas ketinggian lebih dari 10 kilometer di atas permukaan Bumi, ledakan akan menyebabkan temperatur kabin merosot hingga minus 50 derajat Celcius, disusul tekanan udara yang turun drastis dan hilangnya oksigen," kata Royds seperti Liputan6.com kutip dariNews.com.au, Rabu (23/7/2014). 

"Kondisi dingin ekstrem tersebut akan membuat kesadaran para penumpang hilang dalam hitungan detik," tambah dia. "Kemungkinan besar, semua yang ada di dalam MH17 tak sempat mengalami penderitaan, tak ada waktu bagi mereka untuk merasa khawatir." 

Kini, kotak hitam telah diserahkan oleh pemberontak ke pihak Malaysia. Para penyelidik sedang mencari tahu apa gerangan yang membuat kapal terbang itu jatuh. Selama ini diduga sistem rudal Buk yang bertanggung jawab mencelakakan MH17 -- yang meledak sebelum menghantam badan pesawat, melepas pecahan peluru dalam pola yang dirancang untuk memotong sejumlah komponen.
Royds, yang pernah memimpin investigasi bom Bali 2002 mengatakan, jasad para penumpang bisa jadi menyimpan barang bukti insiden tragis itu. 

Selanjutnya: Kesaksian Detik-detik Terakhir Sebelum Penerbangan

Bujuk Pemain yang Kabur, Shakhtar Pindah 'Rumah


Bujuk Pemain yang Kabur, Shakhtar Pindah 'Rumah'

  •  Liga Dunia
  •  
  •  0
  •  
  •  23 Jul 2014 19:43
Pemaij Shakhtar Taison (tengah) berselbrasi setelah mencetak gol pada pertandingan sepak bola Liga Champions Grup A antara Shakhtar Donetsk melawan Manchester United di Donetsk, Pada Rabu (2/10/13) waktu setempat. (AFP/Sergei Supinsky)
Liputan6.com, Donetsk: Demi membujuk enam pemain yang kabur, klub asal Ukraina, Shakhtar Donetsk memindahkan tempat latihan sekaligus stadion. Manajemen Shakhtar tidak tahu kapan akan kembali ke 'rumah asalnya'.

Enam pemain Shakhtar, yakni Douglas Costa, Fred, Dentinho, Alex Teixiera, Ismaily, dan Facundo Ferreyra belum singgah di Ukraina usai pertandingan uji coba melawan Lyon di Prancis, Selasa (15/7/2014). 

Penyebabnya, krisis keamanan sedang terjadi di Ukraina dan menyebabkan penembakkan terhadap pesawat Malaysia Airlines MH17, Kamis (17/7/2014).

Pihak Shakhtar ingin membujuk dan mengamankan pemainnya dari konflik. Upaya itu dilakukan dengan memindahkan markas mereka yang berada di Donbass Arena, kini dipindahkan ke Arena Lviv, Kiev, yang berkapasitas 35 ribu penonton.

"Kami akan memainkan semua pertandingan kandang di Arena Lviv. Kami akan berlatih dan tinggal di Kiev. Tim menyukai kota dan suasana di sini," kata sang manajer Mircea Lucescu, dikutip dari Sky Sports.

Arena Lviv berada 600 kiometer dari Donetsk. Shakhtar akan menjadikan Arena Lviv sebagai rumah utama mereka hingga konflik di Ukraina Timur berakhir. "Kami tidak tahu (kapan akan kembali ke Donbass Arena)," singkat Lucescu.

Sebelumnya, gelandang serang Shakhtar, Douglas Costa mengatakan tidak mau bermain sepakbola di kawasan yang sedang terlibat konflik.

"Saya suka dengan klub, oran-orang di sana, kotanya, tapi kami takut. Kami ingin bertahan di tim, tapi kami kondisinya harus bebas dari risiko," ucap Costa.
Credit: Arry Anggadha

KBRI di Denhaag: 40 Peti Korban MH17 Tiba di Indonesia Kamis Peristiwa 1 24 Jul 2014 04:14


KBRI di Denhaag: 40 Peti Korban MH17 Tiba di Indonesia Kamis

  •  Peristiwa
  •  
  •  1
  •  
  •  24 Jul 2014 04:14
Beberapa petugas memindahkan peti jenasah korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH-17 di Bandara Kharkiv, (23/7/2014), untuk diterbangkan menuju Belanda. (REUTERS/Gleb Garanich)
Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda akan menerima jenazah korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 dari Kementerian Luar Negeri Belanda untuk dipulangkan ke Tanah Air, Rabu pukul 16.00 waktu Belanda (pukul 21.00 WIB).

"Duta Besar Indonesia untuk Belanda, ibu Retno Marsudi akan hadir dalam proses pemulangan tersebut yang dijadwalkan hari ini di bandara Eindhoven," kata Koordinator Fungsi Protokoler dan Konsuler Vevie Damayanti di Delft, Belanda, Rabu (23/7/2014).

Menurut dia, KBRI telah menghubungi sejumlah pihak baik yang berada di Belanda maupun Indonesia, yang anggota keluarganya menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut.

Dia menambahkan pemulangan 60 jenazah korban MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina pada Kamis (17/7) kali ini merupakan gelombang pertama.

"Peti jenazah yang akan tiba berjumlah 40 puluh," tambah Vevie.

Jenazah korban MH17 akan dibawa dengan pesawat C-130 Hercules milik pemerintah Belanda dan C-17 milik Australia.

Proses identifikasi jenazah yang akan dilakukan pemerintah Belanda juga melibatkan perwakilan dari Indonesia, kata Vevie.

"Sehingga jika ada jenazah yang sudah diidentifikasi bisa langsung dibawa pulang oleh keluarganya. Jadi tidak menunggu sampai semuanya selesai diidentifikasi," tambahnya.

Sementara itu Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan proses identifikasi jenazah akan memakan waktu berbulan-bulan.

"Segera setelah beberapa korban siap dipindahkan, pesawat itu akan berangkat," kata Rutte seraya menegaskan bahwa semua mayat korban akan dibawa ke Belanda baru kemudian dipulangkan ke negara asal masing-masing.

Australia yang kehilangan 37 warganya dalam musibah itu juga mengirimkan pakar forensik dan petugas penyelidik lain ke Eindhoven dan Ukraina.

Begitu tiba di Eindhoven, mayat-mayat itu akan dibawa ke barak militer Kaporaal van Oudheusden di Hilversum yang berjarak sekitar 100 km.

Rutte menolak membicarakan kemungkinan sanksi terhadap Rusia, yang diduga memasok rudal yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat naas itu. Dia mengatakan menteri luar negeri Uni Eropa termasuk Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans saat ini tengah membicarakan masalah tersebut di Brussels. (Ant)
Credit: Muhammad Ali

Misteri Nada Dering dari Ponsel Milik Penumpang MH17... Internasional 3 24 Jul 2014 11:04


Misteri Nada Dering dari Ponsel Milik Penumpang MH17...

  •  Internasional
  •  
  •  3
  •  
  •  24 Jul 2014 11:04
Fatima Dyczynski (Daily Mail)
Liputan6.com, Perth - Fatima Dyczynski ada dalam daftar korban kecelakaan maut pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina Timur. Perempuan 25 tahun yang cantik dan cerdas itu -- punya masa depan cerah sebagai insinyur antariksa -- kala itu sedang dalam perjalanan pindah dari Jerman, untuk memulai kehidupan baru di Perth, Australia. 

Ia akan memulai magang di ibukota Australia Barat itu. Di IBM. Perempuan muda itu juga berencana menjadi penduduk tetap (permanent resident) Australia --yang ia impikan sejak lama. 

Meski pihak berwenang menyatakan, dari 298 orang yang ada dalam Boeing 777 tersebut, tak ada satupun yang selamat, sang ibu Angela Rudhart-Dyczynsk masih berharap putri kesayangannya masih bernyawa. 

Sebab, ada nada dering dari ponsel milih Fatima, saat dihubungi. Oleh karena itulah, Angela dan suaminya,  Jerzy (George) Dyczynski memutuskan terbang ke Eropa. 

"Kami yakin, Fatima bisa jadi masih hidup -- itu mengapa kami melakukan perjalanan ini," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Kamis (24/7/2014). 

Keduanya, yang tinggal di Mosman Park, naik pesawat dari Bandara Perth menuju Amsterdam Kamis ini, mengenakan kaus bergambar wajah ayu putri mereka dan tulisan, 'Fatima We Love You'. Fatima, kami mencintaimu. 

Sang kepala keluarga, Jerzy Dyczynski bahkan bersumpah, ia dan istrinya akan menuju ke zona perang Ukraina di mana MH17 ditembak jatuh, jika dinyatakan bahwa jasad Fatima ada di antara 100 korban yang jenazahnya masih dikhawatirkan hilang. Meski pihak berwenang melarang keluarga korban mendekati area yang sedang bergolak akibat pemberontakan. 

Mereka adalah keluarga korban pertama yang merespons tawaran pemerintah Australia untuk terbang ke Belanda untuk membawa pulang jenazah orang yang mereka cintai. 

Anggota Separatis Pro-Rusia: Kami Menembak Jatuh MH17 Internasional 1 24 Jul 2014 11:37


Anggota Separatis Pro-Rusia: Kami Menembak Jatuh MH17

  •  Internasional
  •  
  •  1
  •  
  •  24 Jul 2014 11:37
Separatis Pro-Rusia. (Reuters)
Liputan6.com, Donetsk - Seorang anggota kelompok separatis Pro-Rusia mengaku bahwa pihaknya telah menembak jatuh pesawat Malaysia MH17 pada Kamis, 17 Juli lalu.
Sebuah koran Italia, Corriere Della Sera sempat melakukan wawancara dengan seorang anggota separatis yang tak disebutkan namanya pada Rabu, 23 Juli 2014 ketika hendak mengevakuasi jenazah korban.
Dalam wawancara tersebut disebutkan, pada hari tragedi itu kelompok Pro-Rusia mengira pesawat yang melintas (MH17) adalah pesawat militer. Mereka bahkan telah menyiapkan pasukan darat untuk menghadapi kelompok pro-Ukraina.
"Kami baru saja menembak pesawat fasis Kiev (MH17), teriak prajurit lain. Mereka memperingatkan kita untuk hati-hati akan pasukan musuh lain yang diterjunkan," ceritanya.
Saat itu, lanjutnya, saya sedang mencari parasut di tanah dan pepohonan.
"Saya menemukan tubuh seorang gadis kecil, mungkin berumur 5 tahun. Dia tertelungkup dan kondisinya mengerikan. Saat itulah saya menyadari bahwa pesawat itu adalah pesawat sipil, bukan militer," ungkap separatis yang merupakan bagian dari unit paramiliter, seperti Liputan6.com lansir dari Newsweek (24/07/2014).
Separatis yang berusia 31 tahun ini mengaku bertugas menjaga lokasi kejadian sejak pesawat jatuh pada 17 Juli lalu.
Sebelumnya, Rusia dituding pemerintah Ukraina sebagai pihak yang berada di balik penembakan pesawat MH17. Namun Rusia secara tegas membantahnya dan menuding balik Ukraina adalah pelaku penembakkan.

Sementara itu, Direktur keamanan informasi Ukraina, Vitaly Nadya mengaku memiliki rekaman audio yang didapat dari pihak intelijen. "Kami merekam percakapan anatar perwira Rusia dan seseorang di kantornya di Moskow. Kami tahu pasti, beberapa menit sebelum rudal ditembakkan, ada laporan ke perwira tersebut bahwa pesawat (target) sudah datang."

Berdasarkan data pemantauan militer, Rusia menyebutkan bahwa pesawat Su-25 milik Ukraina terbang mendekati MH17 kemudian menembakkan rudal ke arah pesawat tersebut.
Sebanyak 298 orang tewas dalam tragedi tersebut, 40 jenazah korban pertama telah tiba di Belanda untuk proses indentifikasi.

Sementara dua kotak hitam pesawat telah berada di Hampshire, Inggris pada Rabu, 23 Juli untuk proses penyelidikian. (Imel Pebreyanti/Ein)
Baca Juga:

Identifikasi Jasad MH17 di Ukraina Rampung Jumat


Identifikasi Jasad MH17 di Ukraina Rampung Jumat

  •  Internasional
  •  
  •  0
  •  
  •  24 Jul 2014 15:02
Lokasi jatuhnya MH17 dari luar angkasa (DigitalGlobe)
Liputan6.com, Kharkiv - Pengiriman gelombang pertama jenazah korban pesawat Malaysia Airlines MH17 dari Ukraina menuju Belanda telah dilakukan. Burung besi pengangkut 40 peti mayat itu tiba pada 23 Juli 2014.

Setelah itu, seperti diberitakan New Straits Times, Kamis (23/7/2014), proses identifikasi dan pemberian label identitas korban MH17 di Kharkiv Ukraina diperkirakan rampung pada hari Jumat 25 Juli.
National Security Council (MKN) Principal Assistant Secretary Left Kolonel Mohd Sakri Hussain mengatakan, ahli forensik dari Malaysia, Belanda dan Australia telah melakukan identifikasi jasad dari 2 gerbong berpendingin pada Rabu 22 Juli.
Lanjut Sakri, ada empat gerbong berpendingin yang membawa 282 jasad korban MH17 dari Donetsk, Ukraina timur, dekat perbatasan Rusia yang dikirim ke Kharkiv untuk diidentifikasi sebelum diterbangkan ke Eindhoven Belanda.
Keempat gerbong berpendingin itu, diberangkatkan ke Kharkiv pada Selasa 22 Juli dan diterbangkan ke Eindhoven dari bandara di Kharkiv. Pada hari Rabu 23 Juli, 56 mayat diterbangkan ke Belanda untuk identifikasi korban.
MH17 terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika ditembak jatuh di Donetsk, Ukraina timur, dekat perbatasan Rusia sepekan yang lalu. Boeing 777-200 itu membawa 298 orang -- 283 penumpang dan 15 awak.
Setelah dua pesawat militer yang membawa 40 peti jenazah para korban tragedi MH17 mendarat di bandara militer Eindhoven, Belanda. Jasad para korban pun langsung disambut upacara pemakaman khusus. 40 Mobil jenazah pun langsung mengantar para jenazah ke Kota Hilversum, di mana proses identifikasi akan dimulai.

Saat pesawat tiba pada Rabu 23 Juli 2014 waktu setempat, diberlakukan juga hari berkabung nasional. Dalam rangka memghormati 298 korban MH17, yang sebagian besar di antaranya adalah warga Belanda. (Ein)
Baca Juga:

Rusia: Jika Kami Terlibat Penembakan MH17, Mana Buktinya? Internasional 1 24 Jul 2014 17:48


Rusia: Jika Kami Terlibat Penembakan MH17, Mana Buktinya?

  •  Internasional
  •  
  •  1
  •  
  •  24 Jul 2014 17:48
(thedrum.com)
Liputan6.com, Moskow - Rusia menjadi salah satu pihak yang dituding bertanggung jawab atas penembakan terhadap pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17. Moskow disebut sebagai pemasok senjata untuk pemberontak Ukraina pro-Rusia untuk menembakkan rudal ke pesawat.

Sejumlah pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengklaim memiliki foto citra satelit yang menunjukkan rudal yang mengenai MH17 dan ditembakkan dari wilayah separatis pro-Rusia.

Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Rusia, Anatoly Antonov meminta AS untuk tunjukkan bukti. "Dari mana data tersebut? Jika memang ada, mengapa itu tidak dipublikasikan?" cetus Antonov, seperti dimuat Russia Today, Kamis (24/7/2014). "Apa alasannya ia membuat tuduhan tersebut? Apakah itu dibuat-buat?" imbuh dia.

Beberapa foto yang beredar di media sosial memperlihatkan rudal yang melintasi perbatasan Rusia dan Ukraina. Namun menurut Antonov, hal itu tidak benar.

"Bisa saja itu sistem rudal Buk milik Ukraina yang tengah diangkut warga dengan mesin peluncur di Kota Krasnoarmeysk yang dikuasai militer Ukraina? Atau jika memang itu foto rudal BUK 312, maka harusnya ada foto peluncur yang sama dengan yang dimiliki Ukraina."

Selain itu, Antonov mempertanyakan mengapa AS mengesampingkan kemungkinan bahwa pesawat tersebut ditembak oleh tentara Ukraina dan sengaja mengarahkan tuduhan kepada Rusia.

Moskow sebelumnya telah merilis data pantauan militer pada Selasa, 22 Juli 2014. Letnan Jenderal Andrei Katopolov menjelaskan, catatan penerbangan Rusia menunjukkan jet militer Ukraina terbang hanya beberapa kilometer dari jarak penerbangan pesawat MH17, seperti dilansir News.com.au.

"SU-25 berada pada jarak 3,5 km dari lokasi pesawat MH17, dengan rudal R-69 ia mengunci sasaran target dari 12 km dan kemudian menembakkannya pada jarak 5 km", papar Kartopolov.

Pihak Ukraina sendiri telah membantah hal tersebut dan menuding balik Rusia. "Pelakunya pasti Rusia," kata Vitaly Nayda, direktur keamanan informasi Ukraina yang menyuarakan tudingan tersebut dalam wawancara dengan CNN.

"Seorang perwira yang terlatih, dilengkapi senjata, dan sudah berpengalaman...memencet tombol." Intelijen Ukraina, kata dia, punya bukti yang mendasari klaim tersebut.

Menurut Nayda, bukti itu adalah rekaman audio yang didapat pihak intelijen. "Kami merekam percakapan antara perwira Rusia dan seseorang di kantornya di Moskow," kata dia. "Kami tahu pasti, beberapa menit sebelum rudal ditembakkan, ada laporan ke perwira tersebut bahwa pesawat (target) telah datang.

Kini dua kotak hitam MH17 telah tiba di Hampshire, Inggris pada Rabu, 23 Juli untuk diselidiki. Penyebab utama jatuhnya pesawat sekaligus pelaku penembakkan bisa terungkap dari perekam penerbangan tersebut. Sementara 298 korban jiwa telah dievakuasi untuk diidentifikasi. (Imelia Pebreyanti/Ein)
Credit: Rizki Gunawan

AS Klaim Punya Bukti Rusia Tembakkan Rudal, Termasuk ke MH17? Internasional 4 25 Jul 2014 11:03


AS Klaim Punya Bukti Rusia Tembakkan Rudal, Termasuk ke MH17?

  •  Internasional
  •  
  •  4
  •  
  •  25 Jul 2014 11:03
Ilustrasi MH17 terbakar (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Liputan6.com, Moskow - Teka-teki pelaku penembakan pesawat sipil Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 di langit Ukraina belum terungkap. Pejabat terkait masih menyelidikinya. Sejauh ini ada 3 tersangka pemberontak pro-Moskow, militer Ukraina, atau militer Rusia.

Amerika Serikat (AS) mengklaim pihaknya telah menemukan bukti baru bahwa Rusia telah menembakkan rudal ke langit Ukraina Timur, atau tepatnya di antara kawasan Krasni Luch, Luhansk dan Shakhtarsk, dekat Donetsk. Donetsk adalah kota yang dikuasai pihak pemberontak pro-Rusia.

"Kami punya bukti baru bahwa Rusia menembakkan rudal ke di sekitar wilayah Rusia untuk menyerang militer Ukraina," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS, Marie Harf, seperti dimuat Sky News, Jumat (25/7/2014). Apakah bukti itu terkait penembakan terhadap MH17? Dia tak menjelaskan.

Marie Harf menambahkan, pihaknya juga menemukan bukti bahwa Moskow belakangan ini juga menyuplai senjata militer, termasuk rudal dan peluncur ke pemberontak Ukraina. "Bukti lain, Rusia terus mengirim peluncur roket yang lebih canggih kepada pasukan separatis di ukraina," kata Marie.

"Bukti ini kami dapat dari informasi agen intelijen," imbuh dia. Namun detail dari informasi intelijen itu tak dibeberkan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan (Pentagon) Steve Warren menyebut langkah Rusia ini jelas merupakan "eskalasi militer" dari mereka.

Secara terpisah, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Rusia, Anatoly Antonov meminta AS untuk menunjukkan bukti bahwa pihaknya yang bertanggung jawab atas penembakkan MH17.

"Dari mana data tersebut? Jika memang ada, mengapa itu tidak dipublikasikan?" cetus Antonov, seperti dimuat Russia Today, 24 Juli. "Apa alasannya ia membuat tuduhan tersebut? Apakah itu dibuat-buat?" imbuh dia.

Pernyataan Antonov itu terkait beredarnya beberapa foto di media sosial yang memperlihatkan rudal yang melintasi perbatasan Rusia dan Ukraina. Menurut Antonov, hal itu tidak benar.

"Bisa saja itu sistem rudal Buk milik Ukraina yang tengah diangkut warga dengan mesin peluncur di Kota Krasnoarmeysk yang dikuasai militer Ukraina? Atau jika memang itu foto rudal BUK 312, maka harusnya ada foto peluncur yang sama dengan yang dimiliki Ukraina."

Selain itu, Antonov mempertanyakan mengapa AS mengesampingkan kemungkinan bahwa pesawat tersebut ditembak oleh tentara Ukraina dan sengaja mengarahkan tuduhan kepada Rusia.

Pesawat MH17 jatuh di Ukraina Timur pada Kamis 17 Juli siang waktu setempat. Sebanyak 298 orang yang berada di kapal terbang tersebut dipastikan tewas. Kotak hitam telah diterima delegasi Malaysia untuk diselidiki. Sementara ratusan jasad korban MH17 dalam proses evakuasi. (Ein)
Credit: Rizki Gunawan

Indonesia Sasaran Empuk Investor Rusia Ekonomi 0 25 Jul 2014 19:26


Indonesia Sasaran Empuk Investor Rusia

  •  Ekonomi
  •  
  •  0
  •  
  •  25 Jul 2014 19:26
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Djauhari Oratmangun mengungkapkan Indonesia merupakan tempat yang menarik untuk investasi, khususnya bagi investor Rusia.

Hal tersebut, terlihat dari cukup banyaknya investor Rusia  yang mulai menjajaki Indonesia. Dia menyebut, diantaranya investasi di jalur kereta di Kalimantan Barat dengan panjangan 198 kilometer (km).

"Cukup banyak. Itu ada investasi di jalur kereta api,itu ada di Kalimantan Barat dengan panjang 198 km dengan investasi US$ 2,5 milliar dan mudah-mudahan  dalam waktu singkat akan groundbreaking," ujarnya, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Tak hanya itu, pihaknya juga menyebut Indonesia memiliki potensi investasi industri alumina senilai US$ 3 miliar.

"Apalagi investasi di Indonesia kuartal II tahun 2014 juga luar biasa yang diumumkan oleh Kepala BKPM Rp 112 triliun, itu besar banget. Dalam konteks itu, Rusia di dalam situ. Mudah-mudahan menjadi signifikan," ujarnya.

Melihat potensi yang besar, dia mengatakan peluang ini sangat menguntungkan. Namun demikian jika tidak dimanfaatkan maka berpotensi akan direbut negara lain. Pengusaha Indonesia mesti agresif merangkul investor-investor tersebut.

"Jadi mereka ini melihat, bahwa potensi Indonesia untuk orang Rusia itu luar biasa. Ini peluang ini yang harus kita tangkap, tapi harus bersaing juga dengan negara tetangga kita yang lebih agresif. Tapi saya juga inginkan agar pengusaha-pengusaha  kita lebih agresif melihat  Rusia sebagai negara potensi agar bisa investasi ke Indonesia,"tutup dia. (Amd/Gdn)
Credit: Arthur Gideon

Capello Siap Mundur dari Timnas Rusia


Capello Siap Mundur dari Timnas Rusia

  •  Liga Dunia
  •  
  •  0
  •  
  •  31 Jul 2014 12:12
Fabio Capello (REUTERS/Damir Sagol)
Liputan6.com, Moskow - Fabio Capello akan mengundurkan diri sebagai Pelatih Rusia jika pihak-pihak yang mempekerjakannya serta timnya kehilangan kepercayaan terhadapnya.

Berbicara di konferensi pers untuk pertama kalinya sejak Rusia gagal melaju dari fase grup di Piala Dunia 2014, mantan pelatih timnas Inggris itu berkata dirinya bersandar pada dukungan dengan antusiasme dan kepercayaan diri.

"Ketika kami pergi ke Piala Dunia, semua orang gembira," ucap pria Italia berusia 68 tahun itu seperti dilansir Mirror.

"Sepakbola bersandar pada momen-momen tertentu. Saya bekerja dengan antusiasme. Saya melihat dukungan dari sekeliling saya. Jika mereka meyakini bahwa saya sebaiknya berhenti, jangan khawatir, saya akan berhenti."


Capello memperpanjang kontraknya, sebesar 9 juta euro per tahun, pada Januari tahun ini. Kontrak itu berlangsung sampai Piala Dunia 2018, yang akan diselenggarakan di Rusia. 

"Jika saya berada di sini, maka saya akan bekerja. Ini merupakan konfirmasi dari hal itu. Federasi mempercayai saya, serta Kementrian Olahraga."

"Liburan kami telah usai. Saya datang ke Rusia untuk bekerja dan, dalam waktu sebulan, kami akan memulai kualifikasi ke Piala Eropa 2016."

Rusia berada di Grup G, bersama Swedia, Austria, Montenegro, Moldova, dan Liechtenstein dalam perjuangan mereka memperebutkan tiket putaran final di Prancis.

"Target utama adalah Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun sebelum itu, kami harus masuk ke putaran final Piala Eropa 2016," ucap Capello.

Petinggi Ukraina Gusar Tiga Klub Gabung ke Liga Rusia Liga Dunia 0 02 Agu 2014 04:06


Petinggi Ukraina Gusar Tiga Klub Gabung ke Liga Rusia

  •  Liga Dunia
  •  
  •  0
  •  
  •  02 Agu 2014 04:06
CSKA Moskow (Jorge Guerrero / AFP)
Liputan6.com, Moskow - Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Ukraina (FFU), Anatoly Popov, gusar atas tindakan Rusia yang membolehkan tiga klub Krimea bergabung dengan Liga Rusia. Tiga klub yang dianeksasi Rusia, Maret lalu itu, diizinkan bergabung dengan divisi tiga Rusia oleh Federasi Sepak Bola Rusia (RFU).

"Krimea adalah bagian teritorial Ukraina," kata Popov seperti dikutip www.tribuna.com, Jumat (1/8/2014). "Fakta ini diakui oleh komunitas internasional pada Majelis Umum PBB."

"Negara Ukraina akan berusaha keras mengembalikan Semenanjung Krimea, sedangkan FFU akan melakukan upaya yang mungkin paling menyebalkan untuk membawa kembali klub-klub Krimea ke Liga Ukraina."

Ketiga klub yang bergabung dengan divisi tiga Rusia tersebut adalah TSK Simferopol, SKCF Sevastopol, dan Zhemchuzhina Yalta. Klub-klub itu didirikan belum lama ini dan terdaftar di kota-kota selatan Rusia Krasnodar dan Rostov-on-Don.

"Klub-klub sepakbola di Krimea dibentuk sesuai dengan legislasi Rusia," kata Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko.