KISAH TASRIPIN: "Om Iwan Fals" Minta SBY Hafalkan Lagu Sore Tugu Pancoran
Kamis, 18/04/2013 12:14 WIB
<a
href='http://www.iklanbig.com/www/delivery/ck.php?n=a911bfc5&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'
target='_blank'><img
src='http://www.iklanbig.com/www/delivery/avw.php?zoneid=94&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a911bfc5'
border='0' alt='' /></a>
Iwan Fals
KABAR24.COM, JAKARTA—Terkait Tasripin bocah 12 tahun asal Banyumas yang harus bekerja sebagai buruh tani untuk menghidupi 3 adiknya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang sudah mengatakan akan membantunya.
Melalui akun Twitter @SBYudhoyono pada Kamis (18/4) pagi, Presiden SBY mengatakan dia akan membentuk staf khusus dan bekerja sama dengan Gubernur Jateng untuk membantu persoalan hidup Tasripin.
Namun, rupanya sebagian besar orang menyadari bahwa Tasripin yang tinggal di Banyumas, Jawa Tengah ini hanyalah satu kisah dari ribuan persoalan anak Indonesia lain.
Pada akun Twitter @Dunia_IwanFals milik basis penggemar Iwan Fals ditulis , “Ini salah satu gambar Tasripin yang saya temukan di Ciputat. Anak sekecil itu berkelahi dgn waktu. Cc @SBYudhoyono”
Kutipan “anak sekecil itu berkelahi dengan waktu” memang sengaja diambil dari salah satu lagu Iwan Fals yang berjudul Sore Tugu Pancoran. Lagu karya musisi yang dikenal dengan kritiknya ini bercerita tentang seorang anak jalanan penjaja koran bernama Budi yang mengigil kehujanan di persimpangan Tugu Pancoran, Jakarta.
Tak hanya itu, akun itu juga menulis “Dan itu hanya 1 Tasripin. Ada jutaan Tasripin di Indonesia. Gelandangan RI. Dan mereka semua tmn dalam hidup saya. Cc @SBYudhoyono”
Para penggemar Iwan Fals ini juga meminta Presiden SBY untuk menghafalkan lagu-lagunya yang selalu berisi kritik dan nasib rakyat kecil, "Pak SBY harus hafal lagu SIANG SEBERANG ISTANA, SORE TUGU PANCORAN, NEGARA, KESAKSIAN, dan RUBAH... Salam Tasripin!"
Kisah Tasripin memang menggugah kepedulian banyak orang tentang nasib anak Indonesia. Tasripin yang tinggal di Banyumas harus mengurus ketiga adiknya yaitu Dandi yang berusia 9 tahun, Riyanti yang berusia 7 tahun dan Daryo yang berusia 5 tahun sendiri.
Peran kepala keluarga ini ditanggungnya karena ibunya sudah meninggal dunia sementara itu ayah dan kakak sulungnya merantau ke Kalimantan untuk mencari pekerjaan.
Tak hanya berhenti sekolah dan menanggalkan cita-citanya sebagai guru, Tasripin juga harus bekerja sebagai buruh tani supaya dapat memberi makan adik-adiknya. (Kabar24/m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar