Kamis, 28 Agustus 2014

GAYA HIDUP DAN IDENTITAS SLANKERS DI JAKARTA SELATAN 1990 - 2007

GAYA HIDUP DAN IDENTITAS SLANKERS DI JAKARTA SELATAN 1990 - 2007

eka, setiawan (2010) GAYA HIDUP DAN IDENTITAS SLANKERS DI JAKARTA SELATAN 1990 - 2007. Undergraduate thesis, ilmu sejarah.
[img]Rich Text (RTF)
18Mb

Abstract

INTISARI Skripsi ini berjudul Gaya Hidup dan Identitas Slankers di Jakarta Selatan 1990 – 2007. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai bentuk-bentuk gaya hidup serta pembentukan identitas Slankers yang merupakan fans dari grup musik Slank. Gaya hidup Slankers dalam skripsi ini dilihat penulis sebagai sebuah hasil dari transformasi nilai yang telah dilakukan oleh Slank melalui serangkaian kegiatannya. Melalui skripsi ini akan dibahas tentang musik rock di Indonesia dari era 1950-an hingga era 1990-an, pembahasan mengenai musik rock di Indonesia ini memberikan gambaran tentang bagaimana posisi Slank yang berdiri sejak tahun 1983 diantara grup-grup rock maupun solis rock Indonesia pada saat itu. Selanjutnya akan dibahas mengenai sejarah grup musik Slank yang antara lain berisi tentang bagaimana Slank pertama kali berdiri hingga masuk ke dapur rekaman, seputar pergantian personel, album-album, kegiatan hingga berdirinya Slankers Club yang merupakan komunitas resmi untuk mewadahi Slankers di seluruh Indonesia. Slank yang mengeluarkan album perdananya pada tahun 1990 menawarkan beberapa alternatif yang menunjukkan idealismenya sebagai sebuah grup musik yang peka terhadap masalah-masalah sosial. Beberapa alternatif yang ditawarkan Slank dapat dilihat lewat penampilan, gaya bahasa dalam lirik-lirik lagu, dan gaya bermusiknya. Pada perkembangannya Slank dapat bertahan di blantika musik Indonesia dengan gaya alternatifnya. Hal inilah menyebabkan Slank mempunyai penggemar atau biasa disebut Slankers dengan jumlah yang sangat besar. Lebih dari itu, Slank melalui pesan-pesan yang diselipkan lewat lagu-lagunya, serta melalui serangkaian kegiatannya mampu mempengaruhi pola pikir Slankersnya. Pengaruh tersebut pada akhirnya sampai pada tahap yang disebut gaya hidup. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis dengan menggunakan beberapa teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada. Teori - teori yang digunakan adalah teori interaksi sosial yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, teori analisis fungsional yang dikemukakan oleh Robert K Merton, teori konsumsi yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu, dan teori perubahan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber. Keempat teori ini sangat relevan dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini. Selain 4 teori yang telah disebutkan di atas, penelitian ini juga menggunakan konsep tentang gaya hidup yang dikemukakan oleh David Chaney. Konsep ini sangat relevan untuk menjawab tentang permasalahan gaya hidup dalam era modernitas ini, khususnya untuk menjawab permasalahan gaya hidup Slankers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar