GAYA HIDUP DAN IDENTITAS SLANKERS DI JAKARTA SELATAN 1990 - 2007
eka, setiawan (2010) GAYA HIDUP DAN IDENTITAS SLANKERS DI JAKARTA SELATAN 1990 - 2007. Undergraduate thesis, ilmu sejarah.
Rich Text (RTF) 18Mb |
Abstract
INTISARI
Skripsi ini berjudul Gaya Hidup dan Identitas Slankers di Jakarta
Selatan 1990 – 2007. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah
mengenai bentuk-bentuk gaya hidup serta pembentukan identitas Slankers
yang merupakan fans dari grup musik Slank. Gaya hidup Slankers dalam
skripsi ini dilihat penulis sebagai sebuah hasil dari transformasi nilai
yang telah dilakukan oleh Slank melalui serangkaian kegiatannya.
Melalui skripsi ini akan dibahas tentang musik rock di Indonesia dari
era 1950-an hingga era 1990-an, pembahasan mengenai musik rock di
Indonesia ini memberikan gambaran tentang bagaimana posisi Slank yang
berdiri sejak tahun 1983 diantara grup-grup rock maupun solis rock
Indonesia pada saat itu. Selanjutnya akan dibahas mengenai sejarah grup
musik Slank yang antara lain berisi tentang bagaimana Slank pertama kali
berdiri hingga masuk ke dapur rekaman, seputar pergantian personel,
album-album, kegiatan hingga berdirinya Slankers Club yang merupakan
komunitas resmi untuk mewadahi Slankers di seluruh Indonesia.
Slank yang mengeluarkan album perdananya pada tahun 1990 menawarkan
beberapa alternatif yang menunjukkan idealismenya sebagai sebuah grup
musik yang peka terhadap masalah-masalah sosial. Beberapa alternatif
yang ditawarkan Slank dapat dilihat lewat penampilan, gaya bahasa dalam
lirik-lirik lagu, dan gaya bermusiknya.
Pada perkembangannya Slank dapat bertahan di blantika musik Indonesia
dengan gaya alternatifnya. Hal inilah menyebabkan Slank mempunyai
penggemar atau biasa disebut Slankers dengan jumlah yang sangat besar.
Lebih dari itu, Slank melalui pesan-pesan yang diselipkan lewat
lagu-lagunya, serta melalui serangkaian kegiatannya mampu mempengaruhi
pola pikir Slankersnya. Pengaruh tersebut pada akhirnya sampai pada
tahap yang disebut gaya hidup.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis dengan
menggunakan beberapa teori yang digunakan untuk menjawab
permasalahan-permasalahan yang ada. Teori - teori yang digunakan adalah
teori interaksi sosial yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, teori
analisis fungsional yang dikemukakan oleh Robert K Merton, teori
konsumsi yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu, dan teori perubahan
sosial yang dikemukakan oleh Max Weber. Keempat teori ini sangat relevan
dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini. Selain 4 teori
yang telah disebutkan di atas, penelitian ini juga menggunakan konsep
tentang gaya hidup yang dikemukakan oleh David Chaney. Konsep ini sangat
relevan untuk menjawab tentang permasalahan gaya hidup dalam era
modernitas ini, khususnya untuk menjawab permasalahan gaya hidup
Slankers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar