Biografi Habib Abdullah Bin Muhsin Alathas(Empang Bogor)
Masjid
keramat Empang ini didirikan sekitar tahun 1828 masehi. Pembangunan
masjid ini diprakarsai oleh para habaib dan ulama-ulama besar di
Indonesia waktu itu.
Di
areal komplek masjid keramat ini terdapat rumah peninggalan Habib
Abdullah yang sekarang di tempati oleh Kholifah masjid, Habib Abdullah
bin Zain Alathas. Didalam rumah ini pula masih ada
peninggalan-peninggalan dari Habib Abdullah Bin Mukhsin Al athas.
Dibelakang
masjid inilah bersemayam tokoh besar Waliyullah Al Habib Abdullah Bin
Mukhsin Al Athas atau yang populer dengan sebutan Mbah Empang atau Buyut
Empang Bogor.
Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas dimakamkan, bersama dengan makam putra putrinya yakni ;
Al Habib Mukhsin bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Zein bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Husen bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Abubakar bin Abdullah Al Athas,
Syarifah Nur binti Abdullah Al Athas.
Al Habib Mukhsin bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Zein bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Husen bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Abubakar bin Abdullah Al Athas,
Syarifah Nur binti Abdullah Al Athas.
Juga salah satu murid kesayangannya yaitu ; Al Habib Habib Alwi bin Muhammad bin Thohir,
Dan satu lagi makam ulama besar yang wafat pada tanggal 26 maret 2007 ;Al Walid Habib
Abdurrohman bin Ahmad Assegaf.Jadi dalam satu ruangan terdapat tujuh makam Habaib.
Abdurrohman bin Ahmad Assegaf.Jadi dalam satu ruangan terdapat tujuh makam Habaib.
Habib
Abdullah Bin Mukhsin Bin Muhammad Bin Abdullah Bin Muhammad Bin Mukhsin
Bin Husain Bin Syaikh Al Qutub, Al Habib Umar Bin Abdurrohman Al Athas,
dilahirkan di desa Kasri daerah Hurah Hadramaut pada hari selasa 20
jumadil awwal 1265 hijriyyah ( ada yang meriwayatkan tahun 1275 H ).
Sejak
kecil Habib Abdullah mendapatkan didikan langsung dari orang tuanya.
Habib Abdullah kecil belajar Al Qur’an kepada Mu’allim Syaikh Umar Bin
Faraj Bin Sabah. Prestasi Habib Abdullah sangat memuaskan. Beliau
berhasil menghafalkan Al Qur’an dalam usia 17 tahun.
Setelah puas mereguk berbagai diiplin ilmu di kampung kelahirannya,
Habib Abdullah Bin Mukhsin menunaikan ibadah haji yang pertama pada tahun 1284.
Habib Abdullah Bin Mukhsin menunaikan ibadah haji yang pertama pada tahun 1284.
Selang
beberapa tahun kemudian setelah Habib Abdullah kembali ke tanah
kelahirannya,beliau menunaikan ibadah haji lagi untuk yang ke dua
kalinya.
Namun
setelah selesai dari menunaikan ibadah haji di Makkah Al Mukarromah,
Habib Abdullah bin Mukhsin tidak kembali ke tanah airnya di Hadramaut.
Habib Abdullah bin Mukhsin langsung menuju ke Indonesia. Dan pulau Jawa
menjadi pilihan habib Abdullah bin Mukhsin. Beliau berguru kepada Habib
Ahmad bin Muhammad Bin Hamzah di Pekojan, Azzawiyah.
Habib
Abdullah Bin Mukhsin juga lama berguru kepada Al Habib Ahmad Bin
Muhammad Al Athas Pekalongan. Hubungan Habib Abdullah dengan Habib Ahmad
gurunya, terjalin sangat erat. Dari Habib Ahmad Pekalongan, Habib
Abdullah banyak mendapat manfaat kerohanian yang sangat mendalam.
Perjalanan Ke Empang Bogor
Dari
sumber periwayatan yang lain di ceritakan, bahwa awal pertama
kedatangan Habib Abdullah ke Indonesia pada tahun 1800 Masehi adalah
atas perintah dari salah satu guru beliau, yakni Al Habibul Imam
Abdullah bin Abubakar Alaydrus.
Awalnya
habib Abdullah di utus untuk pergi ke Mekkah. Sesampainya di Mekkah,
habib Abdullah melakukan sholat sunnah pada malam hari. Dan ketika
tertidur Habib Abdullah mimpi di datangi oleh Rosulallah Saw. Entah apa
isi mimpi itu, yang jelas pagi harinya Habib Abdullah bergegas untuk
meninggalkan tanah suci dan menuju ke Indonesia.
Sebagaimana
di ceritakan di atas, Habib Abdullah awal mula ke Indonesia bertemu
dengan Habib Ahmad bin Hamzah Alathas Pekojan. Kemudian Berguru pula
kepada Habib Ahmad bin Muhammad Al Athas Pekalongan.
Dan Habib Abdullah juga berziarah kepada Habib Husain Alaydrus Luar Batang.
Dan Habib Abdullah juga berziarah kepada Habib Husain Alaydrus Luar Batang.
Oleh
Habib Husein Luar Batang Habib Abdullah di suruh untuk mengembangkan
dakwah Islamiyyah ke Empang Bogor. Beliau datang dengan tidak membawa
apa-apa waktu itu.
Bahkan pada zaman itu kawasan Empang belum ada penghuninya. Namun dengan kekaromahan beliau, Allah SWT merubah kawasan Empang yang sepi menjadi kawasan yang padat penduduk,seperti sekarang ini.
Bahkan pada zaman itu kawasan Empang belum ada penghuninya. Namun dengan kekaromahan beliau, Allah SWT merubah kawasan Empang yang sepi menjadi kawasan yang padat penduduk,seperti sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar