Rabu, 03 September 2014

Koalisi Ormas Islam Desak Pemerintah Tindak Tegas ISIS


Koalisi Ormas Islam Desak Pemerintah Tindak Tegas ISIS

  • Peristiwa
  • 0
  • 06 Agu 2014 20:01
Ilustrasi ISIS Iraq
Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Ormas Islam Indonesia (KOIIN) menyatakan ideologi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) cenderung menyesatkan. Bahkan, KOIIN menyatakan ideologi ISIS berbeda dengan ajaran Islam di Indonesia.

Untuk itu, KOIIN mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta pihak terkait serius menangani masalah ISIS.

"Mendesak pemerintah untuk juga menindak tegas pihak-pihak yang mendukung penyebaran ajaran ISIS di Indonesia," kata Koordinator KOIIN, Hery Sucipto di Galery Cafe Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).

Hery menambahkan, KOIIN juga mengajak umat Islam di Indonesia tetap memegang teguh prinsip Islam yang damai, toleransi dan transformatif. Hal itu sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

"Nabi tidak hanya mengajarkan Islam yang mencerdaskan melainkan juga mencerahkan, membebaskan manusia dari perbudakan, kebodohan, dan kemiskinan, serta Islam yang mempunyai nilai-nilai keadilan, kesetaraan dan menghormati hak asasi manusia," ujar dia.

Hery menyerukan agar pemerintah dan segenap rakyat kompak menolak ISIS karena membahayakan masa depan NKRI. Untuk itu, KOIIN beserta jaringannya menyatakan akan terus melakukan penyadaran dan sosialisasi kepada publik tentang bahata dari keberadaan ISIS.

Upaya itu, kata Hery, menjadi penting untuk menangkal paham-paham yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa dan pancasila serta nilai-nilai islam sebenarnya.

"Kami berharap pendukung keberadaan ISIS di Tanah Air segera insyaf dan menyadari bahwa langkahnya keliru," ujar dia.

Adapun, KOIIN ini terdiri dari sejumlah ormas Islam, di antaranya Pengurus Besar Nahdlatutl Ulama (PBNU), LHKP-Pengurus Pusat Muhammadiyah, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jamaah Anshorut Tauhit (JAT), serta Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI). (Ans)
Credit: Anri Syaiful
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar