Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf: Memilih Pemimpin Tidak Usah Bingung
Klojen, MC - Kota Malang Bersholawat Menuju
Kota Malang yang Bermartabat yang dihadiri Habib Syech Bin Abdul Qodir
Assegaf benar-benar sangat luar biasa. Sebanyak 70.000 umat Islam yang
berasal dari berbagai penjuru Malang Raya tumplek blek di Stadion Gajayana, Sabtu (05/04).
Begitu luar biasanya solawat bersama ini, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Dahlan Iskan yang diberi kesempatan berpidatopun hanya mau berpantun singkat,”makan soto mie ne kawat, timbang pidato angur solawat (makan soto mienya kawat, daripada pidato lebih baik solawat, red)”, begitu ujar Dahlan.
Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf mengaku senang datang ke Kota Malang, disaksikan puluhan ribu penonton yang membuat rumput stadion sampai tidak kelihatan. Banyaknya masyarakat yang datang berzikir ini diharapkan membuat Kota Malang semakin bermartabat.
“Saya himbau 9 April 2014 masyarakat Kota Malang jangan sampai golput, siapa calon legislatif yang anda pilih terserah,” jelas Syech, Sabtu (05/04).
Syech menambahkan untuk memilih pemimpin tidak usah bingung-bingung, dianggap saja dengan melihat sinetron, saatnya tayang ya tayang, saatnya selesai ya selesai. Begitu juga calon pemimpin nanti akan menjalankan amanah selama lima tahun setelah itu akan diganti.
“Calon pemimpin yang menang mari didoakan apik, sedangkan yang kalah jangan sampai stress,” terang Syech.
Untuk mencari pemimpin, Habib asal Solo ini mengatakan pilihlah calon yang gemar bersolawat, rajin ibadah dan amanah. Dengan pemimpin yang seperti itu harapan untuk bisa mendampatkan masyarakat yang madani akan bisa menjadi sebuah kenyataan.
Wali Kota Malang H. Moch. Anton mengaku bangga dengan adanya kegiatan Malang bersolawat. Masyarakat Kota Malang begitu luar biasa, adanya kegiatan ini diharapkan bisa semakin menambah semangat Kota Malang yang memperingati hari kelahirannya yang ke-100 tahun.
“Mudah-mudahan Malang bisa menjadi kota yang Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur,” terang Anton.
KH. Marzuki Mustamar mengatakan adanya solawat ini diharapkan bisa membuat semuanya lancar, setan menyingkir dan setan mati. Acara seperti ini bisa terselenggara dengan baik tidak lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tetap terjaga dengan baik.
“Mari terus dijaga NKRI agar terus aman, tentram dan damai, ojok tukaran, ojok gegeran, ojok terpecah belah,” tegas Marzuki.
Marzuki mencontohkan karena terpecah belah dan terus gegeran negara-negara Islam seperti Syiria, Afganistan terus berperang dan tidak pernah aman. Karena itu terus jaga keutuhan NKRI. (cah/yof)
Begitu luar biasanya solawat bersama ini, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Dahlan Iskan yang diberi kesempatan berpidatopun hanya mau berpantun singkat,”makan soto mie ne kawat, timbang pidato angur solawat (makan soto mienya kawat, daripada pidato lebih baik solawat, red)”, begitu ujar Dahlan.
Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf mengaku senang datang ke Kota Malang, disaksikan puluhan ribu penonton yang membuat rumput stadion sampai tidak kelihatan. Banyaknya masyarakat yang datang berzikir ini diharapkan membuat Kota Malang semakin bermartabat.
“Saya himbau 9 April 2014 masyarakat Kota Malang jangan sampai golput, siapa calon legislatif yang anda pilih terserah,” jelas Syech, Sabtu (05/04).
Syech menambahkan untuk memilih pemimpin tidak usah bingung-bingung, dianggap saja dengan melihat sinetron, saatnya tayang ya tayang, saatnya selesai ya selesai. Begitu juga calon pemimpin nanti akan menjalankan amanah selama lima tahun setelah itu akan diganti.
“Calon pemimpin yang menang mari didoakan apik, sedangkan yang kalah jangan sampai stress,” terang Syech.
Untuk mencari pemimpin, Habib asal Solo ini mengatakan pilihlah calon yang gemar bersolawat, rajin ibadah dan amanah. Dengan pemimpin yang seperti itu harapan untuk bisa mendampatkan masyarakat yang madani akan bisa menjadi sebuah kenyataan.
Wali Kota Malang H. Moch. Anton mengaku bangga dengan adanya kegiatan Malang bersolawat. Masyarakat Kota Malang begitu luar biasa, adanya kegiatan ini diharapkan bisa semakin menambah semangat Kota Malang yang memperingati hari kelahirannya yang ke-100 tahun.
“Mudah-mudahan Malang bisa menjadi kota yang Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur,” terang Anton.
KH. Marzuki Mustamar mengatakan adanya solawat ini diharapkan bisa membuat semuanya lancar, setan menyingkir dan setan mati. Acara seperti ini bisa terselenggara dengan baik tidak lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tetap terjaga dengan baik.
“Mari terus dijaga NKRI agar terus aman, tentram dan damai, ojok tukaran, ojok gegeran, ojok terpecah belah,” tegas Marzuki.
Marzuki mencontohkan karena terpecah belah dan terus gegeran negara-negara Islam seperti Syiria, Afganistan terus berperang dan tidak pernah aman. Karena itu terus jaga keutuhan NKRI. (cah/yof)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar